Perlengkapan Merajut Saya

Tadaa!!! Akhirnya cerita tentang merajut ini terposting kembali. Kali ini saya akan bercerita tentang beberapa perlengkapan merajut saya yang saya beli sampai pada bulan April 2018. Dan ternyata sudah cukup lama juga saya berkenalan dengan dunia rajut-merajut.~

Dulu ada Mbk Wulan yang suka cerita benang apa saja yang telah dia beli di bulan-bulan tertentu, tapi agaknya sekarang Mbak Wulan sedang sibuk, jadi sudah lama sekali tidak ngeblog. Kalau Mbak Wulan baca ini, aku mau bilang, “Hai, Mbak! kukangen review-review tentang benangnya, lho!”

Sejujurnya saya tidak banyak membeli benang, ataupun perlengkapan lainnya. 😀 Hal ini karena intensitas merajut saya juga tidak banyak, yang pasti tidak banyak merajut dan tidak banyak menghasilkan. Sebagai hobby sampingan, saya hanya melakukan kegiatan merajut di waktu kosong. Tapi jika sedang niat, saya bisa menyelesaikan satu benda rajutan dalam waktu dua minggu, dan jika sedang malas jangan ditanya. Bisa-bisa setahun tidak selesai. Saya bahkan belum menyelesaikan dompet kecil yang mulai saya rajut sejak agustus 2017. Nah, parah kan?

Tas ini saya rajut selama tujuh bulan lebih dan baru selesai bulan kemarin. Saya menyebut tas ini “tas prematur yang kegedan”. Karena memang dia besar sekali dan saya tidak tahu mau dipakai untuk apa. Mungkin ada yang mau beli? ehem. 😀

Cerita awal mula saya senang merajut dulu adalah karena rasa ingin tahu dan ingin bisa. Saya belajarnya pun outodidak, belajar sambil melihat youtube. Dari hasil googling pun ternyata benang untuk merajut bermacam-macam adanya. Sampai saya bingung mau beli benang apa. Pertama belajar saya menggunakan jarum hakken, bukan knitting.  Karena waktu itu saya berpikir menggunakan jarum knitting itu lebih susah, nyatanya tidak. Berikut ini beberapa perlengkapan rajut-merajut yang saya punyai.

  1. Hakken/ jarum crochet/hook

Sampai saat ini jarum rajut yang saya ketahui ada dua jenis. Yang pertama jarum hakken atau saya biasa menyebutnya hakpen. Ukurannya bermacam-macam tergantung dari benang yang akan kita gunakan. Selama ini saya lebih sering menggunakan jarum dengan ukuran 3/4 atau 5/6 dengan merk rose. 3/4 disini artinya dalam satu jarum terdapat dua kepala, satu kepala dengan ukuran 3 dan satu kepala dengan ukuran 4. Jadi kita bisa menggunakannya untuk benang yang membutuhkan ukuran 3 ataupun benang dengan ukuran 4mm.

p_20180504_191641-1601354393.jpg

Bahan untuk jarum ini sendiri bermacam-macam, ada dari stainless steel, aluminium ataupun yang terbuat dari plastik. Selama ini saya menggunakan jarum ini untuk membuat rajutan dengan hasil seperti tas, dompet, topi bayi, sepatu bayi dan bando. Pernah juga membuat syal dengan jarum ini, tapi ternyata lama, kudu telaten. 😀

2. Jarum rajut knitting atau breien

Nah, perlengkapan perang rajut saya yang kedua adalah jarum breien. Jarum ini biasanya digunakan sepasang. Saya baru belajar dengan jarum knitting semenjak Januari. Dibandingkan dengan jarum hakpen saya sebenarnya lebih menyukai menggunakan jarum breien ini, karena tidak membuat tangan sakit dan tidak membuat kulit jari tangan berkapal/menjadi keras, karena biasanya jika terlalu lama merajut akan membekas di tangan dan yang terpenting merajut dengan jarum breien untuk benda tertentu terasa lebih cepat. heuheu

Jarum knitting breien SPN logam ringan
mayacraft

Jarum breien ini pun bermacam-macam bahannya, mulai dari stainless steel, aluminium, bambu, dan plastik. Ada yang single pointed needle (SPN) dan ada yang double pointed needle (DPN), perbedaan kedua jenis ini ada pada ujungnya. Saya mempunyai satu set (13) ukuran yang berbahan alumunium seperti gambar di atas, dan motif yang saya pelajari pun masih sederhana. Motif selimut yang datar dan atau bisa dibilang juga tidak bermotif.

Jarumnya kayak tusuk konde lo, kayak sumpit juga. Tahu ga sih, pertama kali belajar pake knitting saya belajarnya pake sumpit makan. 😀

  1. Benang

Perlengkapan merajut yang tidak boleh ketinggalan adalah benang. Gimana jadinya kalau merajut tapi tidak ada benang, ya?

Untuk benang sendiri ada banyak sekali jenis dan bahannya, ada yang lokal dan juga impor, ada yang berdiamter kecil sampai segede lengan bayi pun ada. Tergantung kita mau bikin apa dan butuh benang yang seperti apa. Biasanya saya menyesuaikan dengan benda yang akan saya buat terlebih dahulu. Tapi dulu pertama kali juga tidak tahu, yang ada bingung dan tanya ke penjualnya, “Saya mau belajar merajut, saya harus beli benang apa ya mbk?” Mbak penjual menyarankan banyak benang dan saya semakin bingung. heuheu.

Akhirnya setelah tanya sana sini saya membeli benang katun untuk merajut pertama kalinya. Waktu itu saya membeli 4 benang, namun ternyata salah satunya diberi benang poliester. Saya baru tahu kalau benang itu poliester ketika saya pakai dan hasilnya lumayan kaku.

  • benang katun

Benang katun ini mempunyai tekstur yang padat, tingkat kehalusannya sedang dan benang ini dibuat dari material organik. Menurut pengalaman saya benang ini cocok digunakan untuk pemula, karena tidak kaku (jika kaku kadang membuat tangan sakit, karena tidak biasa) tapi juga tidak terlalu lembek. Benang ini biasanya digunakan untuk membuat tas rajut, taplak meja, topi rajut, sarung tangan, bandana, bros dan lainnya. Penampakannya seperti di bawah ini.

benangrajutq(dot)com

Benang ini selain polos juga ada yang sembur, artinya dalam satu gulungan benang ada lebih dari satu warna, seperti celupan warna yang disembur. Sehingga jika dianyam akan tampak cantik dengan paduan warna yang beraneka.

btw, gambarnya jadi kayak promosi yak 😀 benang katun saya tinggal gulungan kecil-kecil, jadi saya ambilkan saja gambar dari webnya yang jualan benang.

  • Benang Poly polos D27

Benang ini adalah benang yang sering saya beli, baik di toko benang ini ataupun toko benang lainnya. Selain karena teksturnya yang sedikit kaku namun tidak membuat tangan sakit, juga karena bahannya yang mengkilap. Sehingga bagus jika digunakan untuk membuat tas atau tepak. Dengan benang ini saya membuat beberapa tas, jika di toko lainnya biasanya ada label polythick pada kemasan, sehingga untuk memudahkan ingatan saya sering menyebutnya benang politik. Bukan politik yang itu sih tapi.

p_20180504_231504-112812570.jpg
Benang Poly D27 dengan merk Polycherry
  • Benang Baby Akwool

Benang ini saya paling suka dari sekian banyak benang yang pernah saya beli. Teksturnya lembut, agak mengkilat dan elastis. Saya mencoba untuk menggunakan benang ini menjadi rajutan yang wearables, tapi entah apa saya belum bisa juga menyelesaikannya. Rencananya mau bikin selimut, tapi kok ya, lebar sekali. Selimut bayi kali ya kecil.

p_20180504_231739-1699862834.jpg

Saya merajut dengan menggunakan jarum knitting, tapi karena benangnya kecil, untuk mendapatkan rajutan selebar 1cm saja rasanya lama sekali. Dan sekarang masih terbengkalai belum selesai. Hehehe.

  • Benang Rajut Visco

Kalau mau bikin sweater, selimut, jaket, syal yang tebel tapi ga telaten sama benang yang kecil-kecil, nah, benang rajut visco ini bisa menjadi salah satu alternatif benang yang bisa digunakan. Ini adalah benang dengan diameter besar yang pernah saya beli. Saya berlatih merajut dengan jarum knitting pertama kali adalah dengan benang rajut jenis Viscon ini. Mungkin karena benangnya yang besar atau memang merajut dengan jarum knitting lebih mudah, yang menjadikan saya (pada akhirnya) lebih menyukai merajut dengan teknik knitting.

Benang ini lembut sekali, namun jika dibandingkan dengan akwool lebih lembutan akwool sih. Warnanya agak mengkilat dan kurang melar. Benang ini baik digunakan untuk membuat rajutan yang dapat dikenakan, misalnya syal, selimut, sweater, jaket ataupun tutup kepala (kupluk). Selain polos pilihan warnanya juga ada yang sembur. Benang dengan diamter besar ini bisa dirajut dengan menggunakan jarum knit ukuran 4.5-5.5 mm atau crochet: 5.5-6.5 mm (9/0-11/0).

Benang Rajut Visco
mayacraft(dot)com

 

Dan itulah sedikit saja perlengkapan merajut saya. Selama ini benang yang sering saya pakai adalah Poly D27 dan Poly besar. Karena benda-benda yang saya buat pun masih sebatas tas (paling banyak). Perlengkapan pelengkap lainnya hanya sebatas, resleting untuk tas, tali tas, gantungan, magnet dan juga jarum serta benang untuk menjahit sisa benang.

Merajut bagi saya seperti halnya menulis, seringnya jika selesai dengan satu tulisan akan membuat kita lega dan dada terasa plong. Lalu nagih untuk menyelesaikan tulisan lainnya yang bahannya masih ada di kepala. Pun merajut juga begitu bagi saya, ketika muncul keinginan untuk membuat suatu benda, maka ketika berhasil menyelesaikannya ada rasa lega yang menyenangkan. Jika belajar satu motif tidak lekas bisa, maka saya akan mengulang-ulang video sampai saya bisa. Kadang kala sampai benangnya lusuh.

Syukurnya benang itu tidak menyerah terhadap saya. Coba kalau dia bisa ngomong, dia bakalan bilang apa ya? Hmmm.

86 thoughts on “Perlengkapan Merajut Saya

  1. Hehe kereen mba Ikhaa, hobinya produktif bgt :”D

    Aku waktu kecil juga suka mainan hakken/hook itu soalnya keren wkwk, dulu juga sempet diajarin bikin hiasan, aku bikin lukisan burung gitu dari merajut (ada templatenya) wkwk lucu…
    *Seketika jd kangen masa kecil :”)

    Liked by 2 people

    1. Waaaah, Mas Toro bisa merajut juga ternyata. Keren ih…
      Aku gapernah diajarin pas sekolah Mas Toro, jadi pas besar malah pengen. Hehe

      Rajutan burungnya masih disimpan Mas?
      jadi bikin nostalgia ya Mas. :’)

      Liked by 2 people

  2. jadi inget drama Korea, hmmm hmmm…

    Ada cewek berambut kriwil yang hobby-nya merajut : sarung tangan dan sweater buat pcrnya.

    Kl ga salah judulnya Marry me, Marry. 😍😍😍

    Liked by 3 people

      1. Nah iya bnr itu mbak Momo, so sweet banget itu drakor. 😍😍😍

        Wkwkwk…q juga mau, so marry me now mbak Momo, cepat…cepaaaatttt 😆😆😆

        Liked by 1 person

    1. Hmm, kutak tahu Drama korea yang itu, bukan korean lover 😢

      Hoaaa, tapi boleh juga tuh Mbak hobbynya si cewek ditiru. Ntar kali ya ngerajutin buat suami 😂

      Like

      1. nah iya…pgn ngerajutin buat suami, tp kyknya…q ga sepintar qm deh Ikha, musti kursus dulu. Nanti q pas ngerajutnya sembunyi2 dan pas udah jd lgsg q blg itu buatanku sndiri. Hihiiii…so sweeeettttt 😍😍😍

        Liked by 1 person

      1. 😁😂😅

        Bnran loh ini hr yg anrh Ikha, tiba-tiba di Senin pagi q dikejutnya sm bu guru cantik yang nikahan. Ya Allah, q koq yg dgr aja senengnya sampai ke hati ya.

        Memang takdir Allah ga bs disangka2 ya. 😃

        Siapa tahu bsok giliran mbak Momo, terus mbak Mulya, terus aku deh…Ikha belakangan ya 😂😅😆

        Liked by 1 person

  3. Mbak saya pengen banget bisa rajut, salah satu rancangan produktif nih apalagi mau ramadhan. Ini malah saya mau beli strimin aja sambil nginget2 macem2 tusuk jarum haha. Kalau lihat youtube suka bingung nih hehe. Skrang baru kerealisasi satu bikin bintang kertas hemm

    Liked by 2 people

    1. Nah, ayuk belajar Mbak Ve. Hehe
      Ramadhan nanti kali saja bisa jadi kegiatan pengisi waktu luang.
      Kalau bingung biasanya tak ulang-ulang mbak. Atau kali saja ada temennya mbk Ve yang bisa dan mau ngajarin.
      Eh, belajarnya pake strimin? Itu yang rajut sulam itu kah mbak. Yang bikin gambar disemacam kain strimin.
      Saya malah belum bisa yang itu.hihi

      Liked by 1 person

      1. Iya nih mbak, masuk sih dalam list produktif aku. Tapi ya gitu keknya susah ya ngerajut, aku pernah tahu sih temen itu bisa. Pas lihat kok ya ribet, tapi malah semakin ribet lihar dari youtube haha. Sekarang temen ikut suaminya, jadi jauh….

        Iya mbak strimin yang buat gamabr-gambar gitu dari macam-macam tusuk lebih familiar yang silang itu. Dulu SMP bisa kok, ih malah ketagihan. Ters kemarin iseng-iseng aja buka youtube, ya inget-inget dikit tinggal dilatih lagi hehe

        Liked by 1 person

      2. Hahaha, iya mbk. pertama dulu aku juga mikir ribet banget sih, masak bisa benang dibulet-bulet terus jadi… wah udah jauh ya, sini belajar sama aku aja.. eh, tapi jauh juga ya.

        Wah, nanti kasih liat ya mbk hasilnya, penasaraan :*

        Liked by 1 person

      3. Iya bener, susah kalau kata aku sih ngerajut…

        Oke mbak, semoga cepat terealisasikan ya mbak (biasanya malas) eh hehe

        Liked by 1 person

  4. Saya dulu pernah ikutan pelatihan merajut, Mbak. Tapi sampai sekarang nggak bisa, hahaha. Mbak Ikha telaten banget bisa sampai bikin tas kayak gitu. Belajarnya otodidak pulak. Keren nih.

    Liked by 2 people

    1. Waah, ikutan pelatihan. Di sini juga ada pelatihan, tapi pelatihan berbayar, jatuhnya kursus dan bayar sih mbak. Saya ga mau. Mahal soalnya. Hahaha. Kalau ga salah 200rb, bahan plus belajar sampe bisa. Mbak Kinan perlu jam terbang latihan lagi mungkin. Biar bisa hehe.😃

      Liked by 1 person

      1. Wah, mahal banget, Mbak Ikha. Waktu itu acara kampus sih, jadi biayanya cuma 5.000, udah dapat hakpen sama benangnya.
        Iya nih, Mbak. Padahal saya pernah nonton tutorial di Youtube, tetap nggak bisa-bisa. Memang perlu banyak latihan nih saya 😀

        Liked by 1 person

      2. kalau ini yang ngadain toko perlengkapan aksesoris mbk, mahal yak, sudh jd bisnis, hehe
        hmm, sepertinya resep satu-satunya begitu mbk jika ingin mahir 🙂 Semangat mbk Kinan.

        Liked by 1 person

    1. Iya Mas Juman, kudu telaten.

      Wah, eman sekali Mas. Temen-temen yang belajar ke saya juga gitu Mas, di tengan jalan mereka nyerah. Padahal seru
      😀

      Like

  5. Semangat ngerajutnya mbak ikha 🙂 Akupun sampai sekarang nggak bisa nyelesain cross stitch/kruistik. Dah hampir 2 atau 3 tahun.
    Butuh ketelitian yang teramat sangat. wkwkw 😀 ditambah ruri orang yg cepet bosan 😀

    Liked by 1 person

  6. Ya ampun yha… yang kemaren beli benang ampe banyak itu ya???
    Bukannya mau buat selimut bayi?
    Hadududu… kamu keren banget…
    Saya cuma perajut kata cuma bisa terkagum-kagum.
    😍😍😍

    Liked by 1 person

  7. Hobi yang membutuhkan ketelatenan dan keuletan. Baru tahu kalo merajut juga bisa bikin tangan sakit sampai berkapal, padahal benang ya.. hmm.

    Btw, salam kenal ya.

    Liked by 1 person

    1. Jarumnya yang stainless Mas, bisa bikin tangan berkapal. Kalau benangnya keras juga iya. Hehe

      Salam kenal juga, Mas Ikky. Terima kasih sudah mampir.

      Like

  8. Uwoooow kereeen 😍😍😍😍
    Katanya merajut bikin bahagia.
    Jagan dijual Mbak. Itu kan karya pertama. Mesti disayang-sayang.

    Ahh, saya mah apa atuh. Merajut tas begitu mah tak bisa. 😞. Saya merajut cinta saja saja lah. Cinta saya padamu. Dengan benang2 rindu. Tercipta tas kasih sayang. Warnanya merah jambu. Uhuhu~ 😎

    Liked by 2 people

    1. Iya Mbak, bikin bahagia. hehehe
      itu sudah hasil kesekian mbak, 😀 kalau ga salah tas keempat. tas yang pertama dipakai adik.

      Yak, digombalin mbk Mulyaa. 😀 😀 😀

      Like

  9. Rajin merajut jg mbak Ikha ya. Iya sih, merajut itu umumnya dilakukan para wanita.

    Slain sbgai hobi, bisa dikomersilkan jg tu mbak hsil rajutan2nya. Klau mau sukses, jngan lama sih bikinnya.

    Liked by 1 person

    1. Nah, kalau bikinnya ga lama sepertinya harus fokus merajut saja Mas Des. Kalau sebagai sampingan gini masih susah.

      mungkin nanti kalau sudah ga kerja di kantoran Mas Des, fokus ke merajut saja

      Like

  10. Wah …. jadi ingat dulu waktu usia SD/SMP sy pernah belajar merajut tapi saat itu sy hanya sebatas bisa membuat taplak meja saja. Dan hanya menggunakan benang Woll dan Hakpen sj alatnya, ternyata benang untuk merajut bermacam2 ya, ada jarum lain lagi selain hakpen … Hmm … gmn cara pakainya itu ya?
    Kalau ketemu nanti sy diajarin ya mbak Ikha

    Liked by 1 person

    1. Iya bunda, ada bermacam-macam benang. yang pakai jarum breien itu pakai dua tangan bunda.
      boleh Bunda, insyaAllah kalau ketemu nanti kita belajar bareng :))

      Liked by 1 person

  11. MasyaAllah aku dicolek sudah lama yaaa haha. Afwan..

    Btw kalo pake hakpen double pointed emang nyakitin tangan.. Coba pake yg single pointed, yg ada gagangnya itu..

    Liked by 1 person

    1. Alhamdulillah, akhirnya muncul mbk Wulan. hahha. ndak papa mbak.

      iya mbak, kerasa banget kapal ditangannya. haha. kemarin barusan beli yg ada gagangnya. Alhamdulillah lebih enakan di tangan.

      Like

Leave a comment