Sebuah Upaya untuk Menghadiahi Diri Sendiri

Siapa sih yang ga suka dikasih hadiah? Saya suka, kamu pasti juga suka, kan? Hadiah sekecil apapun itu pasti membuat yang menerima senang hatinya. Lalu kapan terakhir kali kamu memberi hadiah? diberi hadiah? atau apakah kamu pernah memberi hadiah untuk dirimu sendiri?

Teman saya pernah menyinggung, perihal saya yang sering membuat tas rajut tapi tidak pernah membuat untuk diri sendiri. Yakni membuat tas yang benar-benar niat dan bagus. Ya, dulu pernah sih membuat tas rajut warna hijau tosca, dengan inisial i (yang menandakan ‘ikha’ hahaha) tapi waktu itu saya belum punya merek untuk tas-tas buatan saya.

Tahun ini saya sedang mengupayakan itu, yakni menghadiahi diri sendiri. Saya teringat dulu Audhina pernah nyeletuk ingin menghadiahi diri sendiri dengan rangkaian bunga matahari (yang ditanamnya sendiri). Saya turut senang ketika akhirnya dia berhasil melakukannya. Dan kali ini giliran saya mewujudkan sebuah keinginan kecil untuk membuat tas dengan motif bunga matahari dan dikerjakan dengan jalan merajut benang demi benang alias handmade. hehe

Tas rajut kali ini saya pilih motif bunga matahari. Karena apa? Ya, karena saya suka dengan motif bunga ini. Benangnya sendiri saya padukan warna coklat tua sebagai putik bunga, warna kuning cerah sebagai kelopak bunga dan warna hijau turkish sebagai daun dan dasar tasnya. Nah, untuk warna hijaunya sendiri ini saya kesusahan ketika harus memfotonya, pasalnya berulang kali saya coba dengan mengatur kamera, kontras dan cahayanya, warna yang dihasilkan tidak bisa sama persis. Selalu lebih tua, padahal warna aslinya bagus. Meski difoto dengan kamera smartphone lainnya juga masih sama. Mungkin yang ngefoto harus yang jam terbangnya tinggi gitu kali ya. wkwkwk

Benang yang saya pakai adalah jenis benang polyester polos dengan ukuran medium (poly D27), saya kerjakan dengan hakpen ukuran 5-6 (rose). Belinya di benangrajutq(dot)com. Harganya, bisa dicek sendiri di sana, ya.

Bentuk tasnya sendiri ada delapan bunga matahari yang saya susun masing-masing empat di sisi tas. Jadi, bunga-bunga itu awalnya saya rajut dengan menggabungkan granny square (kotak nenek gitu?) kemudian dari granny-granny itu saya sambung dengan teknik yang entah apa namanya, pokok kalau ga bisa nyambung saya nyontoh di youtube. 😀 Untuk sisi kanan, kiri dan bawah tas, saya buatkan lembaran tertentu dengan panjang dan lebar tertentu pula. Yaaaa, meski pada akhirnya hasilnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan, karena ada lembaran tepi tas yang lebih. Terlihat tidak rapi jika diperhatikan dari dekat, tapi saya senang sekali. Eh, saya bahagia akhirnya saya bisa mewujudkan satu keinginan ini.

granny square

Sempat ada kendala saya kehabisan benang di tengah perjalanan, padahal tinggal membuat tali tas. Saya mencari benangnya di banyak toko, giliran benangnya sudah datang, ternyata warna hijaunya tidak sama. Hijaunya lebih muda lah, benangnya lebih lemas lah dan kalau tidak begitu adanya benang nilon, yang mana nilon ini benangnya lebih kaku. Sedangkan saya dalam project kali ini menggunakan benang jenis polyester polos ukuran medium. Akhirnya ada setengah tali yang warna benang hijaunya tidak sama. Warna hijaunya lebih muda dikit. Hehe. Tidak apa-apa. Dengan hati yang sedikit kecewa tapi akhirnya menerima. Maka dari itu saran saya kalau beli benang buat project yang banyak sekalian. wkwkwk. Mending sisa, kan, daripada kurang.

Jadi, beginilah rupanya tas yang saya rajut itu.

Tidak apa-apa kamu tidak sempurna, aku sudah cukup bahagia dengan mengusaha.

Untuk inner (daleman) tasnya saya jahitkan ke teman kantor saya, dengan memasang satu resleting dan satu saku di dalamnya. Oh, ya, jadi kannia itu adalah merek dari tas-tas yang saya buat ya, kalau penasaran boleh ditengok instagramnya kok. heuheu.

Pas udah jadi gimana rasanya ? Senang, dong. Alhamdulillah, senang sekali. Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, akhirnya tas ini terselesaikan diantara riuhnya pekerjaan saya lainnya. Ada lega yang tak terkira setelah jari-jari sempet melepuh karena hakpen yang keras. Percayalah jika kamu memulai sesuatu (yang rasanya penuh perjuangan) kemudian kamu berhasil menyelesaikannya itu akan terasa sekali leganya.

Akhirnya, dengan ini ingin bilang terima kasih kepada diri sendiri. Terima kasih kepada diri ini yang sudah berjuang dan bertahan dalam banyak hal sejauh ini. Tidak apa-apa jika hasilnya tidak sempurna, cukupkan hatimu dengan bahagia karena telah mengusaha.

***

Salam rajut! :”)

56 thoughts on “Sebuah Upaya untuk Menghadiahi Diri Sendiri

  1. Iiiiih kok keren banget bisa merajut 😘😘😘😘 Gemess.
    Ini kukasih paus 🐳🐳🐳 😃
    Bikin boneka keluarga meong ukuran mini nanti aku beli mbak hihi~

    Liked by 1 person

    1. Aww, awww. makasih pausnya mbak, nanti kubikin kolam dulu terus kuternak pausnya. hahaha
      boneka meong yaa, amigurumi namanya. sek nanti mbak, aku belum belajar polanya bikin boneka. 😀

      Liked by 1 person

    1. Makasih Mbak Ami. sebenarnya belum pernah jual yang model begini mbak Ami, tapi kalau dijual insyaAllah harganya dikisaran 290an🙈

      Like

  2. Berharap dapet kado itu juga di pernikahan saya nanti #eh
    Anniversary maksudnya 🤭🤭🤭
    btw, kalau pesan ke mbak ikha, dapet harga berapa nih
    bisa dapat cashback tidak kalau bayar pakai OVO atau Gopay gitu 😉😉😉

    Liked by 1 person

    1. eeeh, wkwkwk. tunjek poin.
      kapan sih tanggalnya, kapan😜

      😭 aku belum pernah jual terus bayarnya pake gopay atau ovo gitu. gopay aja punyanya. Ovo pun kagak punyak. wkwkwk
      ga usah cashback laah, nanti aku kasih diskon khusus temen, 😌😌😌

      Liked by 1 person

      1. Tenang aja non ikha, issue kiamat sudah menjauh, sekarang sudah tahun 2019. Yang penting menghadiahkan diri sendiri tas rajut dengan empat buah bunga matahari dengan latar belakang hijau tua ditambah aksesoris tali dengan warna hampir sama alias sedikit lebih muda tercapai.

        Done!!!

        Saya malah pernah ikutan jual tas rajut buatan bulik, bermodal kisaran 1,5 juta kayake tasnya ludes dalam sekejam (sekejab 770 hari alias 2 tahun hehehee).

        Untungnya berapa? Lupa sih, namanya jga project bantuin tante, yang jelas ada margin untuk jajan.

        Like

      1. kadang kalau saya pingin sesuatu jadi ragu, diomong sama istri sesekalilah turuti keinginan untuk menikmati pendapatan.

        sebelum nikah saya sering menghadiahi diri sendiri satu buku satu bulan

        Like

      2. berarti dulu sering menghadiahi diri sendiri juga ya.

        tapi menurutku hadiah buat diri sendiri ga harus selalu benda juga Mas, bisa liburan kecil-kecilan yang ga butuh biaya banyak. asalkan diri senang dan menikmati.

        Liked by 1 person

      1. nah, ini dari aplikasi HP baru bisa di follow hehe. soalnya kalau langsung lewat PC, yang nampak fridaswriting.wp.com kalau di klik “alamatnya sudah dihapus” gitu, alamatnya sekarang kan anythingfrida.wp.com ya…

        sekadar saran, mungkin di aboutnya bisa diganti mbak, jadi teman-teman lain bisa langsung follow 🙂

        Like

  3. Wah aku gak tahu aku suka hadiah apa enggak. Lupa rasanya hadiah itu gimana, wah lupa kapan pernah dikasih hadiah. Kalau ngasih hadiah, terakhir tahun lalu, pas temen ulang tahun.

    Tas rajutnya bagus. Merk dan brand…. Mbak Ikha seoarng pengusaha ternyta, baru tahu.

    Hemmm ide menghadiahi diri sendiri ini menarik sekali. Apalagi untuk yang gak pernah dan lupa rasanya mendapat hadiah, perlu di copy nih.

    Like

    1. hehehe, iya. saya jualan tas rajut. Alhamdulillah, jadi pengusahanya masih belajaran ini Mas. 😀

      silahkan dicoba mas. barangkali nanti bisa menimbulkan semangat ke diri sendiri pas dapet hadiah.

      Like

Leave a comment