Salah satu hal yang ingin sekali bisa saya lakukan adalah menjahit dengan mesin jahit. Keinginan ini sudah ada sejak lama (atau lama sekali?), timbul tenggelam oleh suasana. Lalu keinginan itu muncul lagi dengan kuat tahun ini oleh dorongan seorang teman. Dan dibarengi dengan saya yang pernah melihat postingan Mbak Wulan (@moonandyarn) bahwa beliau telah belajar menjahit dan berhasil membuat sebuah baju. Entah kenapa mata saya waktu itu langsung berbinar-binar. Lalu saya lekas-lekas mengabarkan ke teman saya bahwa saya serius mau belajar menjahit. Hahaha.
Bulan Oktober kemarin akhirnya saya memutuskan membeli mesin jahit portable mini seharga Rp. 120.000,00. Kenapa ga beli yang besar sekalian? Ya, soalnya yang besar harganya lumayan. hehehe. Nantilah, nabung dulu biar bisa explore dunia jahit menjahit lebih jauh. Penampakan mesin jahit yang saya beli seperti ini :
Waktu membeli mesin jahit ini perlengkapan yang saya dapatkan adalah: mesin jahit beserta pedal dan kabel powernya, 6 buah spool (dua diantaranya sudah ada gulungan benangnya, warnanya putih), dan satu buah jarum.
Kemudian berikut ini adalah hal-hal yang mula-mula saya lakukan sebelum belajar menjahit.
- Mengenali bagian-bagian mesin jahit
Saya ini belum pernah pegang mesin jahit sama sekali sebelumnya, kecuali hanya lihat-lihat saja tanpa memegang. Dengan bantuan youtube (tentu saja. wkwkwk) dan dibantu oleh teman sekamar saya, waktu itu saya berusaha mengidentifikasi apa saja nama-nama bagian dari mesin jahit ini. Mulai dari pedal (colokannya dimana?), spool, pengatur kecepatan, sepatu dan lainnya. - Belajar gulung benang di spool dan belajar masang spool
Setelah saya sedikit tahu nama-nama bagian itu, selanjutnya adalah saya belajar menggulung benang di spool. Kemudian belajar memasukkan spool yang dibagian dekat jarum. Memutar poros yang berwarna ungu itu (apalah namanya, saya lupa) berlawanan arah jarum jam sampai benang yang ada di bawah tertarik keluar. - Belajar masukin benang sampai ke jarum
Nah, menurut saya bagian tersulit waktu itu adalah perkara memasukkan benang sampai ke ujung jarum. Tentunya ada lubang-lubang kecil yang perlu dilewati terlebih dahulu. Waktu itu saya sering tertukar hingga benangnya waktu di pedal jadi mbrundet-mbrundet tidak karuan. Setelah berulang kali, akhirnya mulai hafal. Alhamdulillah. - Mulai menjahit
Kemudian saya mulai belajar menjahit. Untuk belajar saya menggunakan kain sisa furing tas yang kebetulan waktu itu saya ada stoknya di kost. Jahitan pertama sungguh penuh dengan drama. Mulai dari benang putus di tengah jalan, benang bawah tidak ikut terangkat, mbrundet, terlalu rapat hingga terlalu renggang. Jenis jahit yang saya pelajari baru jahitan yang lurus saja serta cara mengunci jahitan. Belajar dua itu saja rasanya penuh drama, tapi bahagia sekali rasanya.
Setelah beberapa kali belajar menjahit lurus di kain yang tidak terpakai, akhirnya saya mulai belajar menjahit yang ada polanya dikit. Yhaa, meskipun polanya lurus-lurus saja sih, soalnya membuat daleman tas rajut. hehe. Seperti ini hasilnya. Jika dilihat dari dekat, ini sungguh tidak rapi sekali, tidak lurus dan tidak konsisten pada kerapatan jahitannya.
Kemudian yang kedua adalah permak baju mamak, alias dilipet agar panjangnya sesuai doang. wkwkwk. Sebenarnya ini kainnya agak susah, kain jersey yang molor gitu, tapi kata mamak gapapa. Dengan penuh berantakan sana-sini akhirnya jadilah permakan gamis pertama. yeaay.
Yang ketiga adalah membuat totebag. Nah, kalau ini saya belajar (ehm, sepertinya yang lebih tepat jiplak deh~) dari totebagnya KIS (Kelas Inspirasi Surabaya). Dengan bahan kain blacu. Saya ga tahu ini kainnya grade dan harganya berapa permeter, soalnya kainnya dapet gratis. Akhirnya jadilah seperti ini.
Jahitannya belum begitu rapi, terutama di bagian tali tas, masih ada yang ga lurus dan kuncian jahitan yang masih berantakan. hehe
Dan akhirnya tasnya saya gambarin suka-suka seperti di atas. Lama tidak menggambar kaku semua jari-jari, ternyata menggambar begini asyik juga. Yang lebih asyik adalah melihat warna warni spidol tergores ke tas. 😀 Oh, ya untuk menggambar di media kain blacu ini saya menggunakan Artline Shirt Marker, belinya di tokop*dia, harganya Rp.18.500 perbiji.
Naaaah, setelah perjalanan panjang pendek menjahit pertama saya itu, maka akhirnya saya mulai untuk menjahit kantong kecil untuk kemasan benda-benda rajut saya. Bentuknya sebenarnya sederhana, hanya kotak (atau seperti kantong) kemudian diujungnya diberi lubang untuk memasang tali. Dengan saya beri tambahan tulisan pada bagian badan tas. Wujudnya seperti ini.
InsyaAllah kedepan setiap pemesanan di Kannia akan ada kantong kemasan seperti ini. Itung-itung melatih kemahiran saya menjahit. hehe
Alhamdulillah, semoga kedepan bisa bikin rok, mukena, baju atau lainnya. Yhaa, minimal bisa permak baju dululah ya, soalnya ukuran spesiel macam saya ini kalau beli baju seringnya masih kepanjangen. wkwkwk ~~~
Masyallah mba Ikhaaaaa, bikin jatuh cinta Ih, telaten banget T.T
LikeLiked by 2 people
Makasiih, Rissa. kukirim balik cinta dari sini 💞💞
hehe, iyaa. lagi seneng-senengnya.
LikeLike
MasyaAllah. Barakallahu fiik, mbak. Produknya bagus2 semua. Sukakk 💖Aku juga sedari dlu pengen banget belajar jahit. Huhu
Btw itu cantolannya kuat bener. Ampe totebag aja bisa ngegantung. Wkwk
LikeLiked by 1 person
Alhamdulillah ada yang suka. terima kasih dek. 💞 hehe, iya deek, semoga nanti berkesempatan untuk belajar y. 😘
wkwkwk, iyaa, kuat karena bergantung sama yang Maha Kuat dia. 😳
LikeLiked by 1 person
Aamiin ^^
Wishh, siyyapp 💖💖
LikeLiked by 1 person
Aaaaahh ucuuuuu…
Semangat berkarya terus mbak..
Aku kalau jahit juga masih gak rapi 😅😅😅 emang gak telaten kalau soal jahit menjahit. Butuh tangan yang emang lihai kayak mbak ikha. Pasti nanti kalau mbak ikha udah expert pasti rapi dan bagus banget kayak hasil rajutan.
Oiya mbak.. di ip surabaya ada rumbel rajut atau jahit?
LikeLiked by 1 person
padahal aku mau minta diajarin Quree lo nanti, aku masih belom bisa bikin pola-pola kayak baju, rok gt😆
ada rumbel Craft DIY Quree, isinya macem-macem. ada rajut, decoupage, jahit, macrame, dll.
LikeLike
Duuh kulupaaa😅😅 *buka modul dulu
Oooo okedeeehhh😆😆 privat langsung ke mbak ikha aja deh 😄😄
LikeLike
khusus aku privatenya cuman bisa rajut aja. 😂😂😂
gapapa ya, sini sinii kalau mau privat.. 😝
LikeLike
I love you 😘
LikeLike
yeaay, dapet lope-lope dari mbak Mul.
I love you too mbak. 😂
LikeLiked by 1 person
Kayaknya kalau jejeran sama mbak Ikha saya bakal minder. 😁
LikeLiked by 1 person
eh, minder kenapa mbaak? 🙈
LikeLike
Iya, soalnya cewek banget, saya enggak. 😅😅😛
LikeLiked by 1 person
yaudah nanti saya macak jadi ninja aja, biar ga minder 😅😅😅
LikeLike
😂😂
LikeLiked by 1 person
tahun ini harapanku adalah beli mesin jahit kek punya mbak 😄🙏
LikeLiked by 1 person
yeaay. semoga terkabuul. 😇😇
biar ada temannya belajar jahit nanti.
oh ya minusnya dia kalau buat jahit kain kaos susah mbak, harus pake alas koran atau semacamnya gt.
LikeLike
Walah, kok sama ya mbak. Aku juga tertarik banget sama dunia jahit me jahit sejak dulu. Pernah ngerombak baju gamis sendiri pake tangan. Hasilnya masih kacau, wkwk 😂
LikeLike
hmm, sepertinya kapan-kapan Fahmia harus coba yang pake mesin, lebih seru. 😀
LikeLiked by 1 person